Merencanakan Kehamilan? Konsumsi Folat Dulu...

Anda pengantin baru dan berencana memiliki momongan? Sebaiknya konsumsi folat secara teratur agar bayi yang dikandung kelak lahir sehat.
Kenapa mesti folat? Baiklah, mari kita kupas dulu soal folat ini. Folat adalah vitamin B yang ditemukan pada berbagai bahan pangan dan ditambahkan ke sejumlah suplemen vitamin dan mineral sebagai asam folat, sebuah bentuk sintetis dari folat (sumber-FDA, USA).
Folat dibutuhkan sebelum dan pada minggu-minggu pertama kehamilan serta dapat membantu mengurangi risiko serius dan cacat lahir pada janin yang disebut neural tube defects (NTDs), yang berdampak pada otak dan sumsum tulang belakang. Masalahnya adalah, yang ini paling krusial, NTD terjadi pada embrio sebelum perempuan menyadari dirinya hamil.
"NTD terjadi pada 28 hari setelah konsepsi (pembuahan), dimana pada saat itu biasanya para ibu tidak menyadari jika dirinya hamil," ujar dr. Noroyono Wibowo, SpOG, Dari Divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia RSCM, Jakarta. NTD disebabkan oleh kegagalan menutupnya tabung syaraf dengan sempurna pada sekitar hari ke-28 setelah konsepsi.
Berdasar alasan itulah kenapa wanita pada usia produktif (15-45) disarankan untuk mengonsumsi folat, minimal 3 bulan sebelum merencanakan kehamilan. Jika sudah mengonsumsi folat sebelum hamil, saat kehamilan datang, maka risiko memiliki bayi lahir dengan cacat otak atau sumsum tulang belakang akan berkurang.
"Konsumsi folat yang mencukupi harus dilakukan setiap hari, khususnya pada usia produktif," ujar Elizabeth Yetley, Ph.D., seorang pakar nutrisi bersertifikat dan direktur FDA yang membawahi divisi Nutrisi Khusus.
Potensi folat untuk mengurangi risiko NTD membuat FDA mensyaratkan pabrik makanan menambah produk pangan yang mereka produksi dengan asam folat. Hal ini dipercaya akan memberikan asupan folat yang memadai pada wanita, misalnya dengan mengonsumsi roti terfortifikasi dan produk lain seperti pasta, nasi, wafel dan sereal terfortifikasi.Berapa banyak folat yang harus dikonsumsi? Menurut FDA, untuk wanita yang merencanakan kehamilan sebaiknya mengonsumsi 400 mikrogram (0,4 mg) folat per hari dan sekira 800 mikrogram saat hamil. Noroyono menyarankan ibu yang merencanakan kehamilan setidaknya mengonsumsi 600 mikrogram per hari.Namun menurut Kepala Divisi Fetomaternal RSCM ini, untuk kondisi khusus, ibu yang merencanakan kehamilan harus mengonsumsi folat 3 bulan sebelum kehamilan dalam jumlah lebih besar, mencapai 4 miligram per hari, misalnya pada ibu yang pernah melahirkan bayi dengan kasus NTD atau spina bifida, atau memiliki gangguan kardiovaskular.Yang patut dicatat, mengonsumsi asam folat saja tidak akan menjamin 100% bayi terbebas dari NTD atau cacat otak, karena NTD ini antara lain juga dipengaruhi oleh kelainan kromosom yang belum diketahui.Berapa jumlah optimal asam folat yang harus dikonsumsi tubuh? Menurut Noroyono, sejauh ini optimalisasi asam folat belum diketahui karena asam folat yang masuk kategori mikronutrien (nutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit) tidak pernah bekerja sendiri."Karena sulit menentukan optimalisasi asam folat, suka atau tidak, harus disuplementasi," ujarnya.Jika Anda suka makan sayur dan buah setiap harinya, dari situ tubuh mendapatkan asam folat sekira 200 mikrogram, sisanya harus disuplementasi antara lain dengan mengonsumsi suplemen atau minum susu. Jangan cemas, jika Anda kebeihan folat kelebihannya tidak diserap tubuh. ustru kalau kurang folat Anda akan mendapati gangguan penyakit, seperti tekanan darah tinggi, gangguan suasana hati (mood swing). Konsumsi folat pada usia produktif akan mengurangi risiko kanker usus besar, kanker payudara dan kanker pankreas, khususnya pada perokok.
l.NTD
Nama teknis untuk dua gangguan cacat lahir pada bayi dengan NTD, yang risikonya bisa dikurangi dengan asupan folat, adalah anencephaly dan spina bifida. Bayi dengan anencephaly tidak memiliki otak dan bisa tetap lahir namun tak lama kemudian akan meninggal. Sedangkan bayi lahir dengan spina bifida bisa bertahan dengan berbagai derajat kecacatan, mulai yang ringan hingga berat, seperti skoliosis hingga lumpuh atau gangguan berkemih yang tak terkontrol. Dengan terapi yang tepat, sebagian besar bayi yang lahir dengan spina bifida bisa hidup hingga dewasa, namun biaya yang dibutuhkan untuk ini luar biasa besar karena membutuhkan alat bantu seperti penyangga betis, kursi roda dan alat lain yang membantu mereka berjalan. Sekitar 30% mengalami keterbelakangan mental berat.
The national Centers for Disease Control and Prevention memperkirakan sekira 2.500 bayi dengan spina bifida dan anencephaly lahir setiap tahunnya di AS.Faktor lain yang berkontribusi pada perkembangan NTD, antara lain:
1.Sejarah keluarga dengan NTD.
2.Kehamilan sebelumnya dengan NTD.
3.Penggunaan obat ayan tertentu.
4.Kelebihan berat badan/kegemukan.
5.Mandi berendam di bak panas saat kehamilan awal.
6.Demam saat awal kehamilan.
7.Diabetes
l.Sumber Folat
Folat sudah ada secara alami di berbagai jenis makanan, antara lain hati, sayuran berwarna hijau, selada, brokoli, asparagus, jeruk dan produk olahannya seperti jus, produk biji-bijian (misal gandum, nasi), kacang yang dikeringkan. Folat juga bisa didapat dari suplemen makanan seperti tablet asam folat dan multivitamin dengan asam folat dan dari sereal sarapan terfortifikasi.Sebuah studi terbaru yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine mengindikasikan berdasar riset dibuktikan bahwa asam folat, bentuk sintetis dari folat, mungkin diserap lebih baik dibanding folat yang secara alami terkandung di bahan pangan.
Laporan itu juga menekankan bahwa jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, folat pada makanan sama efektifnya dengan asam folat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar