Hatta Rajasa Terpilih Jadi Ketua Alumni ITB
Alumnus Jurusan Teknik Perminyakan angkatan 1973, M Hatta Rajasa terpilih menjadi Ketua Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) periode 2007-2011 setelah meraih 4.510 suara dari 9.134 total jumlah pemilih.
Hatta Rajasa yang Menteri Sekretaris Negara ini mengalahkan empat kandidat lainnya dalam penghitungan suara di Aula Timur ITB di Bandung
Hatta Rajasa yang Menteri Sekretaris Negara ini mengalahkan empat kandidat lainnya dalam penghitungan suara di Aula Timur ITB di Bandung
Ketua Umum Kongres ke-7 IA ITB, Lufti Hamid mengatakan berdasarkan hasil penghitungan suara di 21 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 21 kota, alumnus Jurusan Arsitek 1979, Betty Alisjahbana meraih 1.806 suara dan alumnus Jurusan Teknik Kimia 1977 Triharyo Soesilo mengumpulkan 2.090 suara.
Kandidat lainnya, Boyke Winarno yang merupakan alumnnus Jurusan Fisika Teknik 1979 meraih 421 suara, dan kandidat termuda angkatan 1996 Teknik Lingkungan, Zaid Perdana mendapatkan 271 suara.
Kejar-kejaran angka sempat terjadi pada awal penghitungan suara antara Betty, Hatta, dan Triharyo (Hengki) hingga membuat ratusan penonton yang memenuhi Aula Timur bertepuk tangan.
Penghitungan suara yang dimulai pukul 15.30 hingga 19.30 tersebut sempat diwarnai protes dari seorang penonton, yang mengusulkan panitia mempercepat pembacaan surat suara. Hal ini dikarenakan dalam waktu satu jam, baru 100 kertas suara yang baru dibacakan.
Akhirnya panitia tidak lagi menambah embel-embel kata "sah" setelah nama kandidat sehingga pembacaan hasil pencoblosan berlangsung agak cepat.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, Hatta unggul di hampir seluruh TPS, sedangkan Betty unggul di TPS Kepulaun Riau, Bontang, Singapura, dan Bali serta Triharyo unggul di Banten .
Lutfi Hamid mengatakan pengukuhan ketua terpilih hasil kongres ini akan langsung dilaksanakan pada di Aula Barat ITB. Ketua terpilih akan memilih kabinet untuk kepengurusan IA ITB 2007-2011 dan langsung merencanakan berbagai program yang akan dilaksanakan.
Pemungutan suara dilakukan di Banda Aceh, Medan, Batam, Palembang, Bangka, Pekanbaru, Padang, Tangerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Bontang, Makassar, Manado, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), dan Wina (Austria).
Kandidat lainnya, Boyke Winarno yang merupakan alumnnus Jurusan Fisika Teknik 1979 meraih 421 suara, dan kandidat termuda angkatan 1996 Teknik Lingkungan, Zaid Perdana mendapatkan 271 suara.
Kejar-kejaran angka sempat terjadi pada awal penghitungan suara antara Betty, Hatta, dan Triharyo (Hengki) hingga membuat ratusan penonton yang memenuhi Aula Timur bertepuk tangan.
Penghitungan suara yang dimulai pukul 15.30 hingga 19.30 tersebut sempat diwarnai protes dari seorang penonton, yang mengusulkan panitia mempercepat pembacaan surat suara. Hal ini dikarenakan dalam waktu satu jam, baru 100 kertas suara yang baru dibacakan.
Akhirnya panitia tidak lagi menambah embel-embel kata "sah" setelah nama kandidat sehingga pembacaan hasil pencoblosan berlangsung agak cepat.
Berdasarkan hasil penghitungan suara, Hatta unggul di hampir seluruh TPS, sedangkan Betty unggul di TPS Kepulaun Riau, Bontang, Singapura, dan Bali serta Triharyo unggul di Banten .
Lutfi Hamid mengatakan pengukuhan ketua terpilih hasil kongres ini akan langsung dilaksanakan pada di Aula Barat ITB. Ketua terpilih akan memilih kabinet untuk kepengurusan IA ITB 2007-2011 dan langsung merencanakan berbagai program yang akan dilaksanakan.
Pemungutan suara dilakukan di Banda Aceh, Medan, Batam, Palembang, Bangka, Pekanbaru, Padang, Tangerang, Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, Bontang, Makassar, Manado, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), dan Wina (Austria).
IIP Pengganti IPDN Buka Pendaftaran 2008
Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) sebagai penganti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) akan membuka proses penerimaan calon praja pada tahun 2008.
Rektor IPDN, Johanis Kaloh, di Bandung, Minggu (18/11), mengatakan, sebagai bentuk persiapan menghadapi 2008, saat ini sudah ada tim yang bernama Tim Implementasi Pembenahan Pendidikan Kader Pemerintahan.
Tim terdiri atas pembina (Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara), penasehat (Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bapenas).
Kemudian pengarah yang terdiri dari Kepala Badan Kepegawaian Negara, Inspektur Jenderal Depdagri, Dirjen Otda Depdagri, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, Dirjen Kesbangpol Depdagri, Dirjen BAKD Depdagri, Dirjen Anggaran Depkeu, Deputi Kelembagaan Kementerian PAN, dan Tim Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan di IPDN.
Selaku Penanggung jawab adalah Sekjen Depdagri dan wakil penanggung jawab Kepala Badan Diklat Depdagri serta Rektor IPDN.
Kaloh mengatakan, pembentukan tim tersebut didasarkan pada Keputusan Mendagri Nomor 890.05-506 tertanggal 9 November 2007 tentang Tim Implementasi Pembenahan Pendidikan Kader Pemerintahan.
"Tim ini dibentuk untuk mempersiapkan upaya-upaya pembenahan IPDN, termasuk menyiapkan IPDN regional yang akan berganti nama menjadi IIP," kata Kaloh.
Tugas tim di antaranya mempersiapkan sistem pendidikan, penataan kelembagaan dan sumber daya manusia, penyiapan sarana, prasarana, dan anggaran, serta penyiapan urusan administrasi dan keuangan.
"Diharapkan juga, salah satu tugas tim dapat menyiapkan prosedur dan proses penerimaan calon praja tahun 2008," ujarnya.
Pada rapat perdana yang dipimpin Sekjen Depdagri Diah Anggraeni pada Jumat (16/11) disebutkan bahwa tim harus segera bekerja secara koordinatif, imbuh Kaloh.
Belum mengarah regional
Sementara itu, Juru Bicara Depdagari, Saut Situmorang, menjelaskan bahwa penerimaan calon praja tahun 2008 belum mengarah pada regional.
"Tergantung pada kesiapan dari pengajar dan infrastuktur regional. Jika sudah siap, maka nantinya juga akan dialihkan," kata Saut.
Pengalihan didasarkan pada kesiapan daerah. Praja akan dialihkan ke wilayah yang relatif siap. Namun, selama menunggu daerah siap, maka penerimaan praja dilakukan di IIP Jatinangor, Sumedang, Jabar, yang sebelumnya bernama IPDN.
Rektor IPDN, Johanis Kaloh, di Bandung, Minggu (18/11), mengatakan, sebagai bentuk persiapan menghadapi 2008, saat ini sudah ada tim yang bernama Tim Implementasi Pembenahan Pendidikan Kader Pemerintahan.
Tim terdiri atas pembina (Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan Nasional, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara), penasehat (Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bapenas).
Kemudian pengarah yang terdiri dari Kepala Badan Kepegawaian Negara, Inspektur Jenderal Depdagri, Dirjen Otda Depdagri, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas, Dirjen Kesbangpol Depdagri, Dirjen BAKD Depdagri, Dirjen Anggaran Depkeu, Deputi Kelembagaan Kementerian PAN, dan Tim Evaluasi Penyelenggaraan Pendidikan di IPDN.
Selaku Penanggung jawab adalah Sekjen Depdagri dan wakil penanggung jawab Kepala Badan Diklat Depdagri serta Rektor IPDN.
Kaloh mengatakan, pembentukan tim tersebut didasarkan pada Keputusan Mendagri Nomor 890.05-506 tertanggal 9 November 2007 tentang Tim Implementasi Pembenahan Pendidikan Kader Pemerintahan.
"Tim ini dibentuk untuk mempersiapkan upaya-upaya pembenahan IPDN, termasuk menyiapkan IPDN regional yang akan berganti nama menjadi IIP," kata Kaloh.
Tugas tim di antaranya mempersiapkan sistem pendidikan, penataan kelembagaan dan sumber daya manusia, penyiapan sarana, prasarana, dan anggaran, serta penyiapan urusan administrasi dan keuangan.
"Diharapkan juga, salah satu tugas tim dapat menyiapkan prosedur dan proses penerimaan calon praja tahun 2008," ujarnya.
Pada rapat perdana yang dipimpin Sekjen Depdagri Diah Anggraeni pada Jumat (16/11) disebutkan bahwa tim harus segera bekerja secara koordinatif, imbuh Kaloh.
Belum mengarah regional
Sementara itu, Juru Bicara Depdagari, Saut Situmorang, menjelaskan bahwa penerimaan calon praja tahun 2008 belum mengarah pada regional.
"Tergantung pada kesiapan dari pengajar dan infrastuktur regional. Jika sudah siap, maka nantinya juga akan dialihkan," kata Saut.
Pengalihan didasarkan pada kesiapan daerah. Praja akan dialihkan ke wilayah yang relatif siap. Namun, selama menunggu daerah siap, maka penerimaan praja dilakukan di IIP Jatinangor, Sumedang, Jabar, yang sebelumnya bernama IPDN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar